* Gelisahku semasa mimpi, dan bersandar pada jiwa yang lelah...
Akulah yang menggenggam
kata namun rindu terus berlalu.
* Sang
turangga membawa ku berkelana, hingga malam tak lagi bimbang.
inilah sebuah perjalanan.
* Aku
mengamati tata cosmic, molekulnya bermain bersama syair rindu kita.
Dan disaat
angin melebur rasa, kita pun tersenyum dalam cahaya.
* Ketika
cahaya tidak lagi bersenyawa,
akankah ia mampu memberi warna gelombangnya?
Sebuah sensitivitas rasa.
* Ku
kumpulkan remah-remah rindu yang tertinggal,
hingga di sela-sela daun, embun menguap bersama lelah,
ketika sinar mentari bersegera mengantar pagi,
anginpun ikut menghapus gelisah semasa mimpi..
akankah ia mampu memberi warna gelombangnya?
* Ku
kumpulkan remah-remah rindu yang tertinggal,
hingga di sela-sela daun, embun menguap bersama lelah,
ketika sinar mentari bersegera mengantar pagi,
anginpun ikut menghapus gelisah semasa mimpi..
0 komentar:
Posting Komentar