Jumat, 10 Mei 2013

Catatan Mimpi

Lari, lari, lariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii,...!! ia berteriak lantang, terdengar tercekat dan cemas memerintahkan kepada ku untuk berlari. Ku mohon larilah hingga suaranya pun jatuh lirih dan akhirnya tak terdengar, hening. Aku pun reflek ingin berlari seperti yang ia inginkan, namun kaki ini kaku seolah terpaku pada tanah, tidak bisa  digerakkan,. Aku mengerahkan semua tenaga yang ku punya, semua sia-sia cemas menguasai dan kembali hening.

Nafasku tertahan, tercekat hingga tenggorokan, dari mana suara tadi dan kemana suara tadi, kenapa seketika hilang dan tidak terdengar lagi? dan kenapa kaki ini kaku? kaki ini tidak tertanam, tapi kenapa tidak mampu ku gerakan. Kenapa pula dengan tangan ini, kenapa tidak mampu aku gerakan, semua kaku, mati rasa seketika.. Ahhh, apa itu yang bergerak hitam membayang, tidak jelas namun semakin dekat seolah ingin mendekap. Keringat membajiri tubuh yang semakin membatu. Ya Allah, ada apa dengan mata ini?? Ya Allah ada apa dengan tubuh ini, kenapa semuanya tidak berfungsi. Semakin gelap, ini bukan malam aku tidak mampu melihat semua berubah hitam. Aku menangis, terus menangis namun tidak ada yang mendengar. Kemana semuanya, kenapa tidak ada yang mendengar kan ku, setidaknya tangis ini. Apakah mereka semua tuli atau sengaja pergi meninggalkan ku?

Langit beranjak buram melebur bersama awan hitam, angin tidak bersahabat mendesis dan menyayat. Pepohonan mulai bergerak sekan lelah mengakar pada tanah. Aku ambruk dan tersungkur diantara tanah yang retak, Hening.. Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh kaki ku. Kak, bangun kak ayo sholat subuh. Aku pun terbangun, ya Allah aku bermimpi dan terbangun dalam tubuh yang penuh keringat, seakan mimpi itu nyata.