Senin, 19 Desember 2011

Hii,,, Saya Puji ^_^


Perkenalkan nama saya Pujianti, saya biasa dipanggil dengan Puji. Nama yang sangat sederhana dan gampang untuk diingat bukan?? Begitu juga dengan pendapat sederhana saya tentang hidup, yaitu bekerja suatu usaha u seseorang untuk bertahan hidup. Hmmmm,,, baiklah saya akan memperkenalkan diri, saya adalah perempuan yang masih belia tahun depan beranjak 16 tahun, saya lahir di Magelang tepatnya 8 Juni 1996. Saya dibesarkan dalam keluarga yang sederhana cenderung minim akan segala hal. Kebanyakan orang mengatakan dalam kategori keluarga tidak mampu dan jika dari keluarga saya ingin mendapatkan pengobatan gratis maka wajiblah menyertakan surat keterangan tidak mampu yang dikeluarkan dari Lurah setempat jika tidak ada berdoalah agar tidak sekarat,,,hahaha..,inilah guyonan bagi orang-orang seperti kami dan mungkin saja kematian!! why not??. Sebutan halus dari kata tidak mampu adalah adalah "pas", pas dibawah garis kemiskinan, hehehe. OpsSS,,, tapi, saya bisa yakinkan anda semua, miskin harta mungkin iya tapi tidak miskin hati. Bukan bermaksud berbangga diri, namun setiap orang yang melihat saya pasti akan mengatakan "Puji, kamu begitu baik dan polos sekali" yang terlintas pada benak saya bahwa ini  adalah sebuah ungkapan kaya hati walaupun saya tidak tahu pasti makna kata  tersebut.

Alhamdulillah saat ini dalam ukuran saya, cukup berani mengatakan mandiri dalam usia belia. Dan diluaran sana  kebanyakan dari anak-anak yang seusia dengan saya masih bisa bersekolah, menggunakan seragam dan  diberi kesempatan untuk menikmati ilmu pengetahuan. Masih bisa bermain, berkumpul dengan teman-teman sebaya dan terkadang liburan bersama. Sementara saya datang ke Yogyakarta ini untuk bekerja selama 14 jam perhari, ini saya lakukan untuk mengurangi sedikit beban orang tua saya. Maklum saya dari keluarga besar, besar jumlah anggota dan kurang dalam subsidi hidup, terdiri dari lima bersaudara dan semua perlu biaya. Karena yang saya tahu hidup di dunia ini tidak ada yang gratis. Semua ada take and give, dimana ada jasa pasti ada bayaran, dimana ada barang pasti ada uang inilah realitas hitungan matematiks para ekonomis sebagai strategis bisnis yang membumi dan terkadang menghilangkan rasa kemanusiawian.

Sudah satu tahun saya bekerja disini, yaitu sebagai ahli reflexelogy. sesuai dengan namanya reflexology, yaitu sebuah tempat dimana setiap orang yang datang akan merasa relax dan refresh setelah dilakukan reflexology pada kakinya. Dan anda bisa menemukan tempat-tempat reflexology lainnya yang ada di Kota Yogyakarta. Saya bekerja mulai dari jam 10 pagi sampai jam 12 malam, pekerjaan ini tidak hanya melakukan reflexology pada setiap kaki custumer namun terkadang merangkap pada kasir, dan cleanning service. Untuk melakukan pekerjaan ini setiap bulannya saya digaji lebih kurang Rp. 225.000 dan dari setiap custumer  yang datang saya akan mendapatkan 10% dari pembayaran,  jadi hidup akan lebih sejahtera jika banyak custumer yang datang dan bersiap-siaplah seputaran mata akan hitam dari lelahnya bekerja.   

Pekerjaan ini saya lakukan atas kemauan saya sendiri dan bukan karena paksaan dari orang tua.  Saya tahu jika saya memaksakan diri untuk tetap bersekolah akan mempersulit kehidupan keluarga, sehingga kata makan dan bersyukur cukuplah bagi keluarga yang pas ini. Menjadi seorang dokter adalah cita-cita yang telah saya kubur semenjak saya bekerja sebagai ahli reflexology, dan disini semua pegawai usianya rata-rata sama dan rata-rata mengubur cita-cita.  Dengan pekerjaan ini, saya berharap mampu membantu kedua orang tua saya, namun diluar dugaan, saya belumlah bisa membantu kedua orang tua. Orang-orang mengatakan "kamu jangan ngimpi Puji, pekerjaanmu tidak mungkin membahagiakan orang tua!!". Ahh,, kenapa saya tidak boleh bermimpi?? bukankah mimpi adalah bagian dari kenyataan?? dan bukankah pekerjaan ini adalah proses hidup untuk menjadi lebih baik lagi. Mungkin saat ini saya hanya pekerja kasar and maybe later, I will be the  owner??? who knows??

Saya Puji berumur 15 tahun 5 bulan.
Bagi saya, bekerja adalah suatu usaha untuk tetap survive dalam hidup.  ^_^


1 komentar:

satudinia.blogspot.com mengatakan...

Jika saya bertemu Puji, inginnya saya menyemangatinya untuk sekolah lagi.
Saya punya kenalan di Jakarta, dia seorang pemulung, merangakap tukang jual kopi, merangkap guru buat anak jalanan. Dengan segala kesibukannya itu rasanya sulit membayangkan jika dia masih bisa membagi waktunya untuk sekolah. Tapi ternyata dia bisa menjalani pendidikannya. Sekarang dia masih kuliah, dan membiayai dua adiknya.
Jadi untuk Puji, jika ada kesempatan...lanjutkan pendidikanmu, karena inilah yg membuatmu mampu mengembangkan potensi dan merubah nasib menjadi lebih baik ! ^_^

Posting Komentar