Sabtu, 10 Desember 2011

CAHAYA DEWI



Dia berusaha menyusun puzzle-puzzle yang berserakan diatas lantai, meraih dan memutar-balikannya berusaha menempatkan pada posisi yang tepat. Huuuffft,.. sedikit lagi jerit kecilnya yang begitu antusias aku pasti bisa menyelesaikannya. Tak lelah ia tetap berusaha, gigih dan cekatan sekali menyusun puzzle yang ada dikakinya.  Kakinya begitu sempurna untuk menyusun puzzle, layaknya sepasang tangan begitu kuat, begitu lincah, membalik, memutar dan menatanya hingga selesai. Woowww, akhirnya puzzle ini berhasil kesusun ujarnya berseri penuh kemenangan sambil melirik jam yang ada di dinding hmmmm, 10 menit dan 27 detik lumayan katanya, sambil mengulum senyum.

Aya adalah sapaan akrab bagi perempuan yang bernama lengkap Cahaya Dewi. Cahaya berarti seri dan terang, Dewi makna kata dari dewa perempuan, bisa diartikan sebagai perempuan yang cantik, pemberi keberuntungan dan penguasa bumi. Nama yang cukup indah sesuai dengan sifat dan karakternya. Nama ini pemberian almarhumah ibunya yang meninggal akibat kanker mulut rahim, ketika itu Aya masih kecil belum genap 4 tahun. Ketika itu Aya kecil belumlah mengerti makna kata kematian, yang ia tahu ibunya sedang tidur pulas sekali. Aya kecilpun bertanya pada kakaknya. Kak, Ibu kok lama banget ya tidurnya?? Sepertinya ibu sedang bermimpi indah ya kak?? Karena dari tadi ibu hanya tidur sambil tersenyum. Kakaknya hanya diam menghela nafas panjang air mata tak henti mengalir deras dipipinya. Idiiih,, kakak kok nangiiisss?? Aya kecil bertanya lagi pada kakaknya, ayo kak kita bangunkan Ibu!!. Kakaknya hanya mendekap erat Aya, menangis sesegukan dan semakin kencang. Aya bingung…,Wuaahh, kakak ini aneh, sambil mengusap air mata kakaknya dengan kedua tanganya. Kakak lupa ya apa yang sering ibu sampaikan pada kita. Tidak boleh menangis, kalau menangis itu anak yang bodoh dan anak yang bodoh bukanlah anak ibu, anak ibu tidak boleh cengeng, anak ibu harus kuat dan rajin belajar, ujar Aya kecil sambil bersungut-sungut. Akhirnya, Aya kecil hanya terdiam dan lelah dengan pertanyaannya sendiri yang tak kunjung dijawab, dan bingung dengan pertanyaannya yang dijawab dengan tangisan yang semakin kencang. Matanya berseliweran menatap orang-orang yang datang memenuhi rumahnya, orang-orang yang mengelilingi tempat tidur ibunya, dan orang-orang itu mulai sibuk mengurus jenazah ibunya.

Belum genap satu tahun kematian Ibunya tiba-tiba Aya kecil terserang Guillain Barre Syndrome  (GBS). Sindrom ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh (autoimmune ) menyerang kantung saraf. Kejadian ini diawali dengan infeksi saluran pernapasan dan flu. Saat itu Aya tidak hanya dibuat tersiksa oleh ingusnya yang terus-terusan meler, bersin-bersin dan demam, melainkan juga tubuhnya menggigil. Anehnya, seluruh kaki dan tangannya kesemutan, meski awalnya hanya bagian ujung-ujungnya saja. Berbagai upaya penyembuhan telah dilakukan termasuk tindakan medis dan alternatif. Namun takdir berkata lain 5 tahun 2 bulan Aya resmi dinyatakan lumpuh pada kedua tangannya.

Kini Aya tumbuh menjadi perempuan dewasa, perempuan yang layak untuk segera menikah. Perempuan yang pintar dan menarik. Walaupun ketika berjalan tangan lumpuhnya bergoyang tak berarturan. Air liurnya selalu keluar karena sistem syaraf yang tidak mau lagi berkerjasama, sehingga Aya tidak mampu mengendalikannya. Kaki berfungsi maksimal bagi Aya, karena semua kegiatan dilakukan dengan menggunakan kaki. Makan, minum, membaca, menyusun puzzle-puzzle barunya bahkan menulis cerpen dan puisi. Kegiatan tulis menulis menjadi  mata pencaharian tetap bagi Aya. Ia sangat periang sekali, rasa ingin tahunya besar, senang berbagi pengalaman, bercerita, memberi memotivasi bagi mereka yang membutuhkan bahkan dengan orang yang mempunyai kekurangan seperti Aya.  Air liur tidak membuat Aya minder maupun malu, justru ia membuka kegiatan rutin dirumahnya yaitu story telling. Aya yang supel tidak pernah mengeluh, justru mampu membius orang-orang yang ada disekitarnya untuk menjadi lebih baik. Memberikan energy dan pembelajaran bagi mereka, kita dan semua orang. Cahaya Dewi adalah PEREMPUAN lumpuh yang LUAR BIASA

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Aku lihat di blog ini ada banyak gambar2, dapet dari mana ning? punya nininng sendiri atau dari internet? klo dariinternet, sebaiknya dikasih sumber aslinya.. :D

Ning Diar mengatakan...

Gambar2 apa fiq???? gambar atau gambaran tentang keterangan penyakit kah????

satudinia.blogspot.com mengatakan...

Siapapun kita memang tak boleh menyerah pd keterbatasan dan kekurangan yang kita miliki. Dengan mengeksplorasi kelebihan yang kita punya, kita akan punya banyak kesempatan untuk mengembangkan diri & maju. Kisah ini sungguh menginspirasi..

Posting Komentar